PKWTT menjadi PKWT? Tidak ada kata lain selain LAWAN!

 


Bali – 4 Juli 2024, ratusan Kawan-kawan Serikat Pekerja Mandiri Angkasa Pura Supports, menggelar aksi demo di depan Gedung PT. Angkasa Pura Supports (APS) Cabang Denpasar, Jalan By Pass Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali.

 

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan status pekerja dari Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) atau tetap menjadi Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau kontrak.

 

"Hari ini kami datang ke sini menyampaikan sikap, menyampaikan aspirasi kepada perusahaan bahwa kawan-kawan kami tidak menghendaki status pekerja dari PKWTT diubah menjadi PKWT," ujar Ida I Dewa Made Rai Budi Darsana - Sekretaris FSPM Regional Bali, selaku koordinator aksi.

 

Penolakan ini bermula saat PT. APS mengelar sosialisasi yang dihadiri para karyawan tentang rencana merger dengan PT. IAS.

Salah satu poin dalam sosialisasi disebutkan PT. Angkasa Pura Support memutuskan mengubah status kepegawaian dari tetap menjadi kontrak.

Keputusan PT. APS dinilai tidak adil karena sebagian besar pegawai sudah bekerja selama puluhan tahun. Sistem kerja kontrak juga dinilai tidak menjamin keberlangsungan kerja di masa depan.

 

"PKWT tidak memberikan jaminan keamanan atas pekerjaan, keberlangsungan atas mata pencaharian. Padahal, mereka punya keluarga, punya anak yang harus dinafkahi. Di mana penghargaan masa kerja, mengapa mereka yang sudah mengabdi dan memberikan loyalitas selama puluhan tahun dibalas hanya karena perusahaan merger mereka diubah statusnya," imbuh Rai Budi.

 

Para peserta aksi mulai demo pada pukul 10.00 WITA. Mereka memenuhi halaman PT. APS sambil membawa sejumlah spanduk dan kertas penolakan PKWT.

Pada intinya para pegawai PT.APS mendukung perusahaan melakukan merger, tetapi status karyawan PKWTT tidak diubah menjadi PKWT.  Massa aksi meminta Direksi PT. APS hadir agar menemui para pekerja untuk bernegosiasi terkait persoalan tersebut.


Posting Komentar

© 2013 - 2021 Federasi Serikat Pekerja Mandiri. Developed by Jago Desain