Oleh: Dani Ramdani Saputra | Sekretaris FSPM Regional Jabar
Pergerakan buruh Indonesia
berusaha mencerminkan Simbol kesejahteraan, namun sampai detik ini buruh di
Indonesia masih juga belum mencapai kata sejahtera tersebut. Mengapa pergerakan
buruh di Indonesia harus melakukan gerakan atau perjuangan yang panjang untuk
mendapatkan apa yang di perjuangkanya?
Mengenai hal ini,
seharusnya pemerintah harus mulai terbangun kesadaranya untuk memperhatikan
kesejahteraan buruhnya. Sebagaimana yang kita tahu juga, buruh di Indonesia
adalah sumber devisa negara. Baik di tingkat pusat atau di tingkat daerah.
Hari ini, kita
bisa lihat apa yang di lakukan pemerintah kepada buruh di Indonesia. Mereka
tidak memperhatikan tingkat kesejahteraan buruh atau pekerja yang sudah
berkontribusi besar terhadap perekonomian bangsa. Mereka, pihak pemerintah dan
pengusaha juga mengabaikan amanat Undang-Undang ketenagakerjaan. Padahal amanat
undang undang itu menjadi pengharapan kesejahteraan untuk buruh.
Sisi lainnya,
buruh atau pekerja di Indonesia dituntut untuk menjamin agar pihak pengusaha
tidak mengalami kerugian. Tapi mengapa pemerintah sampai saat ini belum
menjamin atau mendukung buruh dan pekerjanya lebih sejahtera. Bahkan pemerintah
dan pengusaha selalu bergandengan tangan untuk membikin aturan atau apapun itu,
agar buruh dan perkerja Indonesia tidak bisa menikmati kesejahteraan yang
didambakannya.
Melihat
situasi perburuhan di Indonesia untuk saat ini tentu masih terbilang jauh,
bahkan jauh sekali dari kata-kata indah yang bernama kesejahteraan. Padahal
pada kenyataannya, tidak pernah buruh meminta haknya di luar ukuran isi
perutnya yang hanya 25 cm. Dan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, para buruh
tidak pernah menuntut di luar hak hak normatif yang sudah ditentukan.
Pertanyaan
yang kemudian menjadi penting, harus dengan cara apa lagi buruh atau pekerja
Indonesia melakaukan perjuangan untuk kesejahteraan. Gerakan yang sudah dilakukan
dengan kampanye atau aksi demontrasi bahkan dengan cara negoisasi itu pernah
dan masih terus saja dilakukan. Namun apa kenyataannya, pemerintah dan
pengusaha tidak pernah meresponnya dengan serius.
Harapan-harapan
tentunya masih terus diperjuangkan oleh buruh. Pertanyaan lanjutannya, kapan
buruh atau pekerja di Indonesia bisa sejahtera. Apakah buruh di Indonesia harus
brutal dan anarkis untuk mencapai tujuan kesejahteraan anggota dan keluarganya.
Besar harapan
kami sebagai buruh Indonesia untuk mencapai kata sejahtera yang sesungguhnya.
Harusnya pemeritah merespon atau menjalankan amanat undang-undang dengan
serius. Kebijakan atau aturan-aturan yang dibuat harus tegas dalam membela
buruh atau pekerjanya.
Tapi kalau
pemerintah masih saja mendukung pengusaha dan ada di pihak mereka, kedepannya
mungkin buruh Indonesia akan melakukan gerakan gerakan yang lebih besar dan
masif. Jauh lebih besar dan massif dari yang sebelum-sebelumnya. Percaya atau
tidak percaya, hari itu pasti akan datang.
Berani berjuang pasti
menang!